TATA
LETAK KERATON YOGYAKARTA
Keraton Yogyakarta dibangun pada
tahun 1756 M oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I, sekaligus berperan sebagai
arsitek. Beliau memang mempunyai keahlian di bidang arsitek, keahlian beliau
telah mendapat pengakuan oleh Theodor Gautier Thomas Pigeaud dan Lucien Adam,
keduanya arsitektur yang berasal dari Belanda.
Sri Sultan
Hamengkubuwono I merancang Keraton Yogyakarta disesuaikan dengan tata ruang
kota tua Yogyakarta. Pembangunan Keraton Yogyakarta diselesaikan pada tahun
1755 hingga 1756. Setelah masa pembangunan, Keraton Yogyakarta dikembangkan
oleh raja-raja berikutnya. Bentuk keraton yang terlihat pada masa sekarang
sebagian besar dikembangkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VII yang memimpin
pada tahun 1921 hingga 1939.
Keraton Yogyakarta
mempunyai bagian utama dari utara ke arah selatan. Pada sisi utara terdapat
Gapura Gladhag dan pada sisi selatan berdiri Plengkung Nirbaya atau pada masa
sekarang sering disebut Plengkung Gadhing.
Bagian-bagian utama dari Keraton Yogyakarta adalah:
·
Kompleks depan terdiri dari:
Gapura Gladag-Pangurakan; Kompleks Alun-alun Ler/Lapangan Utara (sekarang
disebut Alun-alun Utara) dan Mesjid Gedhe (Masjid Raya Kerajaan).
·
Kompleks Inti terdiri dari:
Kompleks Pagelaran, Kompleks Siti Hinggil Ler, Kompleks Kamandhungan Ler;
Kompleks Sri Manganti; Kompleks Kedhaton; Kompleks Kamagangan; Kompleks
Kamandhungan Kidul; Kompleks Siti Hinggil Kidul (sekarang disebut Sasana
Hinggil).
Dan Kompleks Belakang dari Keraton Yogyakarta adalah
Alun-alun Kidul (Lapangan Selatan) dan Plengkung Nirbaya yang biasa disebut
Plengkung Ga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar